14 Agustus 2012

Keutamaan Ilmu


Keutamaan Ilmu dan Orang yang Berilmu
Islam itu beda dan istimewa dibanding agam yang lain. Banyak hal untuk menunjukkan hal itu, salah satunya adalah sikap islam terhadap ilmu pengetahuan dan para ilmuan, baik ilmu-ilmu agama maupun umum. Keduanya ( ilmu dan ilmuwan ) mendapatkan posisi tinggi dan penting dalam islam, yang tidak diraih oleh yang lainnya.
Bagaimana tidak ? Al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagai referensi tertinggi umat islam, telah menegaskan hal itu. Lalu, ditunjukkan juga dengan sikap para sahabat nabi, para tabi’in ( murid-murid sahabat nabi ), hingga zaman keemasan islam. Maka, sudah semestinya bagi umat islam masa kini mengembalikan supremasi yang sudah hilang, yang diawali pemahaman yang benar terhadap posisi ilmu dan ilmuwan. Merenungi dan tidak menganggap nya ini sebagai utopia ( mimpi ) semata. Sebab mimpi kemarin adalah kenyataan hari ini, khayalan hari ini adalah kenyataan hari esok.
Rasulullah SAW memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini”( Al- Hadits ). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap muslimin, sesungguhnya Allah mencinyai para penuntut ilmu”            ( Al-Hadits ).
Sebagai muslim, kita harus menguasai iptek. Ada 3 alasan mengapa kita harus menguasai iptek :
1.      Ilmu pengetahuan yang berasal dari dunia islam sudah diboyong oleh negara-negara barat. Ini merupakan fakta yang tidak dapat dipungkiri.
2.      Negara-negara barat mencegah berkembangnya iptek di negara islam. Ini juga merupakan fakta yang tidak dapat dipungkiri.
3.      Adanya upaya untuk melemahkan umat islam dari memikirkan kemajuan ipteknya, misalnya umat islam disodori persoalan-persoalan kelasik, agar umat islam sibuk sendiri dan akhirnya bertengkar sendiri ( adu domba ).
Menuntut ilmu ituwajib bagi seluruh orang islam, sebagaimana nabi bersabda: ”Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim ( muslim laki - lalki dan muslim   perempuan )”. ( HR Ibnu Majah )
Kita harus mempelajari ilmu sebelum kita berbicara dan beramal tentang sesuatu : “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah ( sesembahan tuhan ) selain Allah.........”( Muhammad 19 )
Dalam menyampikan ilmu, nabi biasanya mengulang hingga 3 kali, berdasarkan hadits Nabi : “Anas r.a mengatakan bahwa apabila Nabi SAW, mengatakan suatu perkataan beliu mengulanginya tiga kali sehingga dimengerti. Apabila beliau datang pada suatu kaum, maka beliau memberi salam kepada mereka tiga kali “.( HR Bukhari )

Ilmu dapat menyebabkan seseorang menjadi mulia, baik di hadapan manusia dan di hadapan Allah : “...........Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. ( QS Al Mujadalah : 11 )
Orang Yang Berilmu Akan Allah Angkat Derajatnya
Allah Subhanahu Wa Ta’alaa mengabarkan secara khusus tentang diangkatnya derajat orang yang berilmu dan beriman. Allah ta’laa berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman. Apabila dikatakan kepadamu :Berilah kelapangan dalam majelis, maka lapangkan lah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan :berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.( Al Mujadalah : 11 )
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : “Sesungguhnya Allah mengangkat dengan Al-Qur’an beberapa kaum dan Allah pun merendahkan beberapa kaum dengannya”.
Alkisah, di zaman dahulu ada seseorang yang lehernya cacat, dan ia selalu menjadi bahan ejekan dan tertawaan. Kemudian ibunya berkata kepadanya, “Hendaklah engkau menuntut ilmu, niscaya Allah akan mengangkat derajatmu”. Sejak itulah, orang rersebut belajar ilmu syar’i hingga ia menjadi orang yang alim, sehingga akhirnya ia diangkat menjadi Qadhi ( Hakim ) di Makkah selama 20 ( dua puluh ) tahun. Dan apabila ada orang yang berperkara duduk di hadapannya, maka gemetarlah tubuhnya hingga ia berdiri.
Maka tidak diragukan lagi, orang yang berilmu dan mengamalkannya, kedudukannya akan diangkat oleh Allah di dunia dan akan akan dinaikan derajatnya di akhirat.
Orang Yang Berilmu Adalah Orang-orang Yang Takut Kepada Allah SWT
Allah menggambarkan bahwa mereka adalah orang-orang yang takut kepada Allah Ta’laa, bahkan Allah mengkhususkan mereka di antara manusia dengan rasa takut tersebut. Allah berfirman : “..........Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepadanya hanyalah para ulama’”. ( QS Faathir : 28 )
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Cukuplah rasa takut kepada Allah itu disebut sebagai ilmu. Dan cukuplah tertipu dengan tidak mengingat Allah disebut sebagai suatu kebodohan”.
Imam Ahmad Rahimahullah berkata, “Pokok ilmu adalah rasa takut kepada Allah”. Apabila seseorang bertambah ilmunya, maka akan bertambah rasa takutnya kepada Allah.
Menuntut Ilmu Akan Membawa Kepada Kebersihan Hati, Dan Kemuliaan Dalam Kehidupan
Sesungguhnya hati manusia akan menjadi lebih bersih dan mulia dengan mendapatkan ilmu syar’i dan itulah kesempunaan diri dan lemuliaannya. Orang yang menuntut ilmu akan bertambah rasa takut dan taqwanya kepada Allah. Hal ini berbeda dengan orang yang disibukkan  oleh harta dan dunia, padahal harta tidak membersihkan dirinya, tidak menambah sifat kesempurnaan dirinya, yang ada hatinya akan menjadi tamak, rakus, dan kikir.
Sesungguhnya mencintai ilmu dan mencarinya adalah akar segala ketaatan, sedangkan mencintai harta dan dunia adalah akar berbagai kesalahan yang menjerumuskan ke neraka.
Setiap muslim dan muskimah harus mengetahui bahwa orang yang menuntut ilmu adalah orang yang bahagia karena ia mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an, Hadits-hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan perkataan para sahabat. Dengannya hati terasa nikmat dan akan membawa kepada kebersihann hati dan kemuliaan.
 Allah Akan Memudahkan Bagi Penuntut Ilmu Jalan Menuju Syurga
Al-Qur’an telah lebih dahulu berbicara tentang keutamaan orang yang mencari ilmu. Rasulullah pun menggambarkan tentang keutamaan orang yang mencari ilmu dalam hadits-hadits shahihnya.
Rasulullah pernah bersabda tentang orang yang berjalan keluar untuk mencari ilmu : “Seseorang yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. ( HR Bukhari )
Ilmu harus dipertanggung  jawabkan. Adalah suatu kewajiban bagi seseorang yang berilmu untuk mengamalkan ilmunya, mengajarkan ilmunya dengan ikhlas, dan tidak menyembunyikannya agar orang lain dapat memanfaatkan serta mengamalkannya.
Rasulullah SAW bersabda :”Seseorang yang ditanya tentang suatu ilmu kemudian dia menyembunyikannya ( tidak mau menjawabnya ), maka pada hari kiamat ia akan dicambuk dengan cambuk dari api  neraka”. ( HR Abu Dawud dan Tirmidzi )
Akhirnya sebagai penutup tulisan ini, ilmu menuntut amal. Berbicara  dengan amal lebih utama dari berbicara dengan kata. Orang yang  miskin adalah yang lenyap umurnya karena ilmu yang dimiliki tidak diamalkan, dia akan bangkrut di akhirat sedangkan dia memiliki banyak beban yang harus di pertanggung jawabkan.( Ibnu Aljauzi ). Untuk itu marilah kita berasama-sama untuk mencari ilmu dan memperluas pengetahuan dari sekarang.


Oleh : Rahmat Sugiharto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar