10 Agustus 2012

Umar bin Abdul Aziz


Umar bin Abdul Aziz
Beliau adalah Umarbin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin Abu Al-Ash bin Umayyah bin Abdu Syam bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab. Beliau biasa dipanggil dengan sebutan Abu Hafs, sedangkan di kalangan Bani Umayyah beliau lebih dikenal dengan Al- Asyad ( si pemilik luka di wajah ). Beliau dilahirkan tahun 61 H di Madinah pada era pemerintahan Khalifah Yazid bin Mu’awiyah. Beliau meninggal dunia hari jum’at di sepuluh hari terakhir bulan Rajab tahun 101 H pada umur 40 tahun, setelah memegang  tampuk kekuasaan selama kurang lebih 2 tahun 5 bulan 4 hari.
Umar bin Abdul Aziz adalah sosok yang bekeperibadian kuat, bemantal baja, mampu mancarikan solusi terbaik dari setiap problematika yang ada dan memiliki analisa yang tajam. Di antara karakteristik yang dimilikinya adalah :
a.                   Rasa takut yang tinggi kepada Allah SWT
Hal yang menjadikan Umar bin Abdul Aziz begitu fenomenal bukanlah karena banyaknya shalat dan puasa yang dikerjakan, tetapi karena rasa takut yang tinggi kepada Allah dan kerinduan akan surga-nya. Itulah yang mendorong beliau menjadi pribadi yang berpretasi dalam segala aspek, ilmu dan amal.
b.                   Wara’
Di antara bentuk nyata sikap Wara’ yang dimiliki Umar bin Abdul Aziz adalah keengganan beliau menggunakan fasilitas negara untuk keperluan pribadi, meskipun hanya sekedar mencium bau aroma minyak wangi. Hal itu pernah di tanyakan oleh pembantunya, “Wahai kholifah ! Bukankah itu hanya sekedar bau aroma saja, tidak lebih ?”. Beliau pun menjawab : “bukankah minyak wangi itu diambil manfaatnya karena bau aromanya ?”.
c.                   Zuhud
Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang sangat zuhud, bahkan kezuhudan yang dimilikinya tidaklah mungkin bisa dicapai oleh siapapun setelahnya. Kezuhudan yang mencapai level tertinggi di saat ‘puncak dunia’ berada di genggamannya.
d.                  Adil
Di antara sekian karakteristik yang di miliki Umar bin Abdul Aziz, adil adalah sikap yang paling menonjol. Sikap itulah yang nama beliau begitu familiar di telinga generasi setelahnya hingga hari ini. Yang terpenting adalah nama besarnya telah mendapat tempat di hati para penerus perjuangannya. Dan nama itu terukir indah dengan tinta emas di deretan para pemimpin yang adil, para pemimpin yang terbimbing oleh kesucian wahyu, Al-Qur’an dan sunnah, para pemimpin yang dijuluki al-Khulafa’ ar-Rosyidun. Dan sejarah islamlah pengukirnya.

Karakteristik di atas hanyalah beberapa dari sekian puluh bahkan ratusan sikap yang dimiliki Umar bin Abdul Aziz. Kisah tentang kepribadiannya begitu mudah kita dapatkan di buku- buku sejarah yang menulis biografinya. Sebuah kisah yang memenuhi lembar demi lembar buku para sejarawan dan agamawan. Sungguh sebuah kisah, siapapun yang membacanya pasti akan menggeleng-gelengkan kepala yang menandakan takjub sambil mengatakan rasa heran tanpa ragu, diiringi dengan mata bahagia yang turut mengharukan suasana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar