31 Agustus 2012

Mendatangkan keberkahan hidup


Iman dan Taqwa, Mendatangkan Keberkahan Hidup
“Jikalau sekiranya penduduk negri-negri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan           ( ayat-ayat kami ) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.(QS:7:96).
Begitulah Allah SWT memperumpamakan antara iman dan kesesatan, keduanya bagaikan sesuatu yang berlawanan, yang satu mendapatkan berkah dari langit dan bumi, sedangkan yang lainnya diturunkan azab dan siksa terhadap perbuatan mereka, ayat tersebut memberikan kabar gembira bagi yang bertaqwa dan ancaman kepada yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah SWT.
Setiap orang tentu saja ingin memperoleh keberkahan dalam hidupdi dunia, karena itu kita selalu berdo’a  dan memintakan orang lain mendo’akan kita agar segala sesuatu yang kita miliki dan dan kita upayakan memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Secara harfiyah, brkah berarti an-nama’ waz ziyadah yakni tumbuh dan bertambah, ini berarti berkah adalah kebaikan yang bersumberdari Allah yang ditetapkan  terhadap sesuatu sebagaimana mestinya sehingga apa yang diperoleh dan dimiliki akan selalu berkembanng dan bertambah besar manfaat kebaikannya.
Kalau sesuatu yang kita miliki membawa pengaruh negatif, maka kita berarti tidak memperoleh keberkahan yang dididamkan. Namun, Allah SWT tidak sembarangan memberikan keberkahan kepada manusia. Ternyata, Allah SWT hanya akan memberikan keberkahan itu kepada orang yang beriman dan bertaqwa, sebagaimana dikemukakan dalam firman-Nya yang artinya :”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negri beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ( ayat-ayat kami ) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (Q:7:96).
Apabila manusia, baik secara pribadi maupun kelompok atau masyarakat memperoleh keberkahan dari Allah SWT, maka kehidupannya akan selalu berjalam dengan baik, rezeki yang diperolehnya cukup bahkan melimpah, sedangkan ilmu dan amalnya selalu memberi manfaat yang besar dalam kehidupan. Di sinilah letak pentingnya bagi kita memahami apa sebenarnya keberkahan itu agar kita bisa berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya.
Bentuk dan Macam  Keberkahan
Secara umum, keberkahan yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang  yang beriman bisa kita bagi kedalam tiga kelompok :
Pertama :keberkahan dalam keturunan, yaitu dengan lahirnya generasi yang sholeh. Generasi yang sholeh adalah yang kuat imannya, luas ilmunya dan banyak amal sholehnya, ini merupakan sesuatu yang sangat penting, apalagi terwujudnya generasi yang berkualitas memang dambaan setiap manusia.
Kelangsungan Islam dam umat Islam salah satu faktornya adalah adanya topangan dari generasi yang sholeh. Generasi semacam itu juga memiliki jasmani yang kuat, memiliki kemandirian termasuk dalam soal harta dan bisa menjalani kehidupan dengan sebai-baiknya. Keberkahan semacam ini telah diperoeh Nabi Ibrahim AS dan keluarganya yang ketika usia mereka sudah begitu tua ternyata masih dikaruniai anak, bahkan tidak hanya ismail yang sholeh, sehat dan cerdas, tapi juga Ishak dan Ya’qub.
Di dalam Al-Qur’an keberkahan semacam ini diceritakan oleh Allah  yang artinya : ”Dan istrinya berdiri ( dibalik tirai ) lalu dia tersenyum. Maka kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang kelahiran Ishak dan dari Ishak ( akan lahir putranya ) Ya’qub. Isterinya berkata :Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan suamikupun dalam keadaanyang sudah tua pula ? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat aneh. Para malaikat itu berkata : Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah ?( itu adalah ) rahmat Allah dan keberkahan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah”. (QS : 11 : 71-73 ).
Kedua, keberkahan dalam soal makanan yakni makanan yang halal dan thayyib, hal ini karena ulama ahli tafsir, misalnya Ibnu Katsir menjelaskan bahwa keberkahan dari langit dan bumi sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-A’raaf : 96 di atas adalah rezeki makanan. Yang dimaksud makanan yang halal adalah disamping halal jenisnya juga halal dalam mendapatkannya, sehingga bagi orang yang di berkahi Allah, dia tidak akan menghalalkan segala cara dalam memperoleh nafkah.
Disamping itu, makanan yang diberkahi juga adalah yang thayyib, yakni yang sehat dan bergizi sehingga makanan yang thayyib itu tidak hanya mengenyangkan tapi juga dapat menghasilkan tenaga yang kuat untuk selanjutnya dengan tenaga yang kuat itu digunakan untuk melaksanakan dan menegakkan nilai-nilai kebaikan sebagai bukti dari ketaqwaan kepada Allah SWT, Allah berfirman yang artinya : “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik, dari apa yang telah  Allah tizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”.( QS : 5: 88 ).
Karena itu, agar apa yang dimakan juga membawa keberkahan yang lebih banyak lagi, meskipun sudah halal dan thayyib, makanan itu harus dimakan sewajarnya atau secukupnya, hal ini karena Allah sangat melarang manusia berlebih-lebihan dalam makan maupun minum, Allah SWT berfirman yang artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlabih-lebihan”.( QS : 7 : 31 ).
Ketiga, berkah dalam soal waktu yang cukup tersedia dan dimanfaatkan untuk kebaikan, baik dalam bentuk mencari harta, memperluas ilmu maupun memperbanyak amal sholeh, karena itu Allah menganugrahi kepada kita waktu, baiksiang maupun malam dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam, tapi bagi orang yang di berkahi Allah maka dia bisa memanfaatkan waktu yang 24 jam itu semaksimal mungkin sehingga pencapaian sesuatu yang baik ditempuh dengan penggunaan waktu yang efisien dan bermanfaat.

Sudah begitu banyak manusia yang mengalami kerugian dalam hidup karena tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, sementara salah satu karakteristik waktu adalah tidak akan bisa kembali lagi, Allah berfirman yang artinya : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran” ( QS :103 : 1-3 ).
Karena itu, bagi seorang muslim yang diberkahi Allah, waktu digunakan untuk membuktikan pengabdiannya kepada Allah SWT, meskipun dalam berbagai bentuk usaha yang berbeda serta penciptaan laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan ( harta di jalan Allah ) dan bertqwa dengan membenarkan adanya pahala yang terbaik ( syurga ), maka kami ( Allah SWT ) kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”.( QS : 92 : 1-7 ).
Kunci Keberkahan
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa sebagai seorang muslim, keberkahan dari Allah SWT, merupakan sesuatu yang amat dan sangat penting. Karena itu, ada kunci yang harus dimiliki serta diusahakan dalam hidup ini. Sekurang-kurangnya ada dua faktor yang menjadi kunci keberkahan itu.
1.Iman dan taqwa yang benar
Di dalam ayat di atas, sudah dikemukakan bahwa Allah SWT akan menganugrahkan keberkahan kepada hamba-hambanya yang beriman dan bertqwa kepada-Nya. Semakin mantap iman dan taqwa yang kita miliki, maka semakin besar keberkahan yang Allah berikan kepada kita. Karena itu menjadi keharusan kita besama untuk terus memperkokoh iman dan taqwa kepada Allah SWT. Salah satu ayat yang sangat menekankan akan pentingnya taqwa kepada orang yang beriman adalah firman Allah yang artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan jangan sampai kamu mati kecuali dalam keadaan berserah diri / muslim”.( QS : 3: 102 ).
Keimanan dan ketaqwaan yang benar selalu ditunjukkan seorang mu’min dalam bentuk melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, baik dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan sendiri maupun bersamaa orang lain. Tegasnya keimanan dan ketaqwaannya itu dibuktikan dalam situasi dan kondisi yang bagaimana pun juga dan dimanapun dia berada.
2.Berpedoman kepada Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan sumber kekuatan sehingga apabila kita manjalankan pesan-pesan yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan berpedoman kepadanya dalam berbagai aspek kehidupan, niscaya kita akan memperoleh keberkahan dari Allah SWT, Allah SWT berfirman yang artinya : “Dan Al-Qur’an ini adalah suatu kitab ( peringatan ) yang mempunyai berkah yang telah kami turunkan. Maka kenapa kamu mengingkarinya ?”.( QS : 21 : 50, lihat juga QS : 38 : 29, 6 : 155 ).
Setiapkita harus mengimani kebenaran Al-Qur’an yang merupakan wahyu dari Allah SWT sehingga kita akan terbimbing dengannya, selalu dalam naungan Al-Qur’an, kemudian kita membaca serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik menyangkut aspek pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa.
Akhirnya, bahwa keberkahan dari Allah yang kita dambakan itu, memperolehnya harus dengan berdo’a dan berusaha yang sungguh-sungguh, yakni dalam bentuk memantapkan iman dan taqwa serta menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam hidup ini.


Oleh : Fauzi Fathurrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar