Umar
bin Abdul Aziz
Beliau adalah Umarbin
Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin Abu Al-Ash bin Umayyah bin Abdu Syam bin
Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab. Beliau biasa dipanggil dengan sebutan Abu
Hafs, sedangkan di kalangan Bani Umayyah beliau lebih dikenal dengan Al- Asyad
( si pemilik luka di wajah ). Beliau dilahirkan tahun 61 H di Madinah pada
era pemerintahan Khalifah Yazid bin
Mu’awiyah. Beliau meninggal dunia hari jum’at di sepuluh hari terakhir bulan
Rajab tahun 101 H pada umur 40 tahun, setelah memegang tampuk kekuasaan selama kurang lebih 2 tahun
5 bulan 4 hari.
Umar bin Abdul Aziz
adalah sosok yang bekeperibadian kuat, bemantal baja, mampu mancarikan solusi
terbaik dari setiap problematika yang ada dan memiliki analisa yang tajam. Di
antara karakteristik yang dimilikinya adalah :
a.
Rasa takut yang tinggi kepada Allah SWT
Hal yang menjadikan
Umar bin Abdul Aziz begitu fenomenal bukanlah karena banyaknya shalat dan puasa
yang dikerjakan, tetapi karena rasa takut yang tinggi kepada Allah dan
kerinduan akan surga-nya. Itulah yang mendorong beliau menjadi pribadi yang
berpretasi dalam segala aspek, ilmu dan amal.
b.
Wara’
Di antara bentuk nyata
sikap Wara’ yang dimiliki Umar bin Abdul Aziz adalah keengganan beliau
menggunakan fasilitas negara untuk keperluan pribadi, meskipun hanya sekedar
mencium bau aroma minyak wangi. Hal itu pernah di tanyakan oleh pembantunya,
“Wahai kholifah ! Bukankah itu hanya
sekedar bau aroma saja, tidak lebih ?”. Beliau pun menjawab : “bukankah minyak
wangi itu diambil manfaatnya karena bau aromanya ?”.
c.
Zuhud
Umar bin Abdul Aziz
adalah orang yang sangat zuhud, bahkan kezuhudan yang dimilikinya tidaklah
mungkin bisa dicapai oleh siapapun setelahnya. Kezuhudan yang mencapai level
tertinggi di saat ‘puncak dunia’ berada di genggamannya.
d.
Adil
Di antara sekian
karakteristik yang di miliki Umar bin Abdul Aziz, adil adalah sikap yang paling
menonjol. Sikap itulah yang nama beliau begitu familiar di telinga generasi
setelahnya hingga hari ini. Yang terpenting adalah nama besarnya telah mendapat
tempat di hati para penerus perjuangannya. Dan nama itu terukir indah dengan
tinta emas di deretan para pemimpin yang adil, para pemimpin yang terbimbing
oleh kesucian wahyu, Al-Qur’an dan sunnah, para pemimpin yang dijuluki al-Khulafa’ ar-Rosyidun. Dan sejarah
islamlah pengukirnya.
Karakteristik di atas
hanyalah beberapa dari sekian puluh bahkan ratusan sikap yang dimiliki Umar bin
Abdul Aziz. Kisah tentang kepribadiannya begitu mudah kita dapatkan di buku-
buku sejarah yang menulis biografinya. Sebuah kisah yang memenuhi lembar demi
lembar buku para sejarawan dan agamawan. Sungguh sebuah kisah, siapapun yang
membacanya pasti akan menggeleng-gelengkan kepala yang menandakan takjub sambil
mengatakan rasa heran tanpa ragu, diiringi dengan mata bahagia yang turut
mengharukan suasana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar