Iman dan Taqwa, Mendatangkan
Keberkahan Hidup
“Jikalau sekiranya penduduk
negri-negri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ( ayat-ayat kami ) itu, maka kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya”.(QS:7:96).
Begitulah
Allah SWT memperumpamakan antara iman dan kesesatan, keduanya bagaikan sesuatu
yang berlawanan, yang satu mendapatkan berkah dari langit dan bumi, sedangkan
yang lainnya diturunkan azab dan siksa terhadap perbuatan mereka, ayat tersebut
memberikan kabar gembira bagi yang bertaqwa dan ancaman kepada yang ingkar
terhadap ayat-ayat Allah SWT.
Setiap
orang tentu saja ingin memperoleh keberkahan dalam hidupdi dunia, karena itu
kita selalu berdo’a dan memintakan orang
lain mendo’akan kita agar segala sesuatu yang kita miliki dan dan kita upayakan
memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Secara harfiyah, brkah berarti an-nama’ waz ziyadah yakni tumbuh dan
bertambah, ini berarti berkah adalah kebaikan yang bersumberdari Allah yang
ditetapkan terhadap sesuatu sebagaimana
mestinya sehingga apa yang diperoleh dan dimiliki akan selalu berkembanng dan
bertambah besar manfaat kebaikannya.
Kalau
sesuatu yang kita miliki membawa pengaruh negatif, maka kita berarti tidak
memperoleh keberkahan yang dididamkan. Namun, Allah SWT tidak sembarangan
memberikan keberkahan kepada manusia. Ternyata, Allah SWT hanya akan memberikan
keberkahan itu kepada orang yang beriman dan bertaqwa, sebagaimana dikemukakan
dalam firman-Nya yang artinya :”Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negri beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan ( ayat-ayat kami ) itu, maka kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya” (Q:7:96).
Apabila
manusia, baik secara pribadi maupun kelompok atau masyarakat memperoleh
keberkahan dari Allah SWT, maka kehidupannya akan selalu berjalam dengan baik,
rezeki yang diperolehnya cukup bahkan melimpah, sedangkan ilmu dan amalnya
selalu memberi manfaat yang besar dalam kehidupan. Di sinilah letak pentingnya
bagi kita memahami apa sebenarnya keberkahan itu agar kita bisa berusaha
semaksimal mungkin untuk meraihnya.
Bentuk dan Macam Keberkahan
Secara
umum, keberkahan yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman bisa kita bagi kedalam tiga
kelompok :
Pertama :keberkahan
dalam keturunan, yaitu dengan lahirnya generasi yang sholeh. Generasi yang
sholeh adalah yang kuat imannya, luas ilmunya dan banyak amal sholehnya, ini
merupakan sesuatu yang sangat penting, apalagi terwujudnya generasi yang
berkualitas memang dambaan setiap manusia.
Kelangsungan
Islam dam umat Islam salah satu faktornya adalah adanya topangan dari generasi
yang sholeh. Generasi semacam itu juga memiliki jasmani yang kuat, memiliki
kemandirian termasuk dalam soal harta dan bisa menjalani kehidupan dengan
sebai-baiknya. Keberkahan semacam ini telah diperoeh Nabi Ibrahim AS dan
keluarganya yang ketika usia mereka sudah begitu tua ternyata masih dikaruniai
anak, bahkan tidak hanya ismail yang sholeh, sehat dan cerdas, tapi juga Ishak
dan Ya’qub.
Di
dalam Al-Qur’an keberkahan semacam ini diceritakan oleh Allah yang artinya : ”Dan istrinya berdiri ( dibalik tirai ) lalu dia tersenyum. Maka kami
sampaikan kepadanya berita gembira tentang kelahiran Ishak dan dari Ishak (
akan lahir putranya ) Ya’qub. Isterinya berkata :Sungguh mengherankan, apakah
aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan
suamikupun dalam keadaanyang sudah tua pula ? Sesungguhnya ini benar-benar
sesuatu yang sangat aneh. Para malaikat itu berkata : Apakah kamu merasa heran
tentang ketetapan Allah ?( itu adalah ) rahmat Allah dan keberkahan-Nya,
dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha
Pemurah”. (QS : 11 : 71-73 ).
Kedua, keberkahan
dalam soal makanan yakni makanan yang halal dan thayyib, hal ini karena ulama
ahli tafsir, misalnya Ibnu Katsir menjelaskan bahwa keberkahan dari langit dan
bumi sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-A’raaf : 96 di atas adalah
rezeki makanan. Yang dimaksud makanan yang halal adalah disamping halal
jenisnya juga halal dalam mendapatkannya, sehingga bagi orang yang di berkahi
Allah, dia tidak akan menghalalkan segala cara dalam memperoleh nafkah.
Disamping
itu, makanan yang diberkahi juga adalah yang thayyib, yakni yang sehat dan
bergizi sehingga makanan yang thayyib itu tidak hanya mengenyangkan tapi juga
dapat menghasilkan tenaga yang kuat untuk selanjutnya dengan tenaga yang kuat
itu digunakan untuk melaksanakan dan menegakkan nilai-nilai kebaikan sebagai
bukti dari ketaqwaan kepada Allah SWT, Allah berfirman yang artinya : “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik,
dari apa yang telah Allah tizkikan
kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”.( QS :
5: 88 ).
Karena
itu, agar apa yang dimakan juga membawa keberkahan yang lebih banyak lagi,
meskipun sudah halal dan thayyib, makanan itu harus dimakan sewajarnya atau
secukupnya, hal ini karena Allah sangat melarang manusia berlebih-lebihan dalam
makan maupun minum, Allah SWT berfirman yang artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki
masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlabih-lebihan”.( QS : 7 : 31 ).
Ketiga,
berkah dalam soal waktu yang cukup tersedia dan dimanfaatkan untuk kebaikan,
baik dalam bentuk mencari harta, memperluas ilmu maupun memperbanyak amal
sholeh, karena itu Allah menganugrahi kepada kita waktu, baiksiang maupun malam
dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam, tapi bagi orang yang di berkahi Allah
maka dia bisa memanfaatkan waktu yang 24 jam itu semaksimal mungkin sehingga
pencapaian sesuatu yang baik ditempuh dengan penggunaan waktu yang efisien dan
bermanfaat.
Sudah
begitu banyak manusia yang mengalami kerugian dalam hidup karena tidak bisa
memanfaatkan waktu dengan baik, sementara salah satu karakteristik waktu adalah
tidak akan bisa kembali lagi, Allah berfirman yang artinya : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal sholeh dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dalam
kesabaran” ( QS :103 : 1-3 ).
Karena
itu, bagi seorang muslim yang diberkahi Allah, waktu digunakan untuk membuktikan
pengabdiannya kepada Allah SWT, meskipun dalam berbagai bentuk usaha yang
berbeda serta penciptaan laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya usaha kamu
memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan ( harta di jalan Allah ) dan
bertqwa dengan membenarkan adanya pahala yang terbaik ( syurga ), maka kami (
Allah SWT ) kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”.( QS : 92 : 1-7 ).
Kunci Keberkahan
Dengan
demikian menjadi jelas bagi kita bahwa sebagai seorang muslim, keberkahan dari
Allah SWT, merupakan sesuatu yang amat dan sangat penting. Karena itu, ada
kunci yang harus dimiliki serta diusahakan dalam hidup ini. Sekurang-kurangnya
ada dua faktor yang menjadi kunci keberkahan itu.
1.Iman dan taqwa yang benar
Di
dalam ayat di atas, sudah dikemukakan bahwa Allah SWT akan menganugrahkan
keberkahan kepada hamba-hambanya yang beriman dan bertqwa kepada-Nya. Semakin
mantap iman dan taqwa yang kita miliki, maka semakin besar keberkahan yang
Allah berikan kepada kita. Karena itu menjadi keharusan kita besama untuk terus
memperkokoh iman dan taqwa kepada Allah SWT. Salah satu ayat yang sangat
menekankan akan pentingnya taqwa kepada orang yang beriman adalah firman Allah
yang artinya : ”Hai orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan jangan
sampai kamu mati kecuali dalam keadaan berserah diri / muslim”.( QS : 3:
102 ).
Keimanan
dan ketaqwaan yang benar selalu ditunjukkan seorang mu’min dalam bentuk
melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, baik dalam keadaan
senang maupun susah, dalam keadaan sendiri maupun bersamaa orang lain. Tegasnya
keimanan dan ketaqwaannya itu dibuktikan dalam situasi dan kondisi yang
bagaimana pun juga dan dimanapun dia berada.
2.Berpedoman kepada Al-Qur’an
Al-Qur’an
merupakan sumber kekuatan sehingga apabila kita manjalankan pesan-pesan yang
terkandung di dalam Al-Qur’an dan berpedoman kepadanya dalam berbagai aspek
kehidupan, niscaya kita akan memperoleh keberkahan dari Allah SWT, Allah SWT
berfirman yang artinya : “Dan Al-Qur’an
ini adalah suatu kitab ( peringatan ) yang mempunyai berkah yang telah kami
turunkan. Maka kenapa kamu mengingkarinya ?”.( QS : 21 : 50, lihat juga QS
: 38 : 29, 6 : 155 ).
Setiapkita
harus mengimani kebenaran Al-Qur’an yang merupakan wahyu dari Allah SWT
sehingga kita akan terbimbing dengannya, selalu dalam naungan Al-Qur’an,
kemudian kita membaca serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,
baik menyangkut aspek pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa.
Akhirnya,
bahwa keberkahan dari Allah yang kita dambakan itu, memperolehnya harus dengan
berdo’a dan berusaha yang sungguh-sungguh, yakni dalam bentuk memantapkan iman
dan taqwa serta menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam hidup ini.
Oleh : Fauzi Fathurrahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar