Keutamaan
Ilmu dan Orang yang Berilmu
Islam itu beda dan
istimewa dibanding agam yang lain. Banyak hal untuk menunjukkan hal itu, salah
satunya adalah sikap islam terhadap ilmu pengetahuan dan para ilmuan, baik
ilmu-ilmu agama maupun umum. Keduanya ( ilmu dan ilmuwan ) mendapatkan posisi
tinggi dan penting dalam islam, yang tidak diraih oleh yang lainnya.
Bagaimana tidak ?
Al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagai referensi tertinggi umat islam, telah
menegaskan hal itu. Lalu, ditunjukkan juga dengan sikap para sahabat nabi, para
tabi’in ( murid-murid sahabat nabi ), hingga zaman keemasan islam. Maka, sudah
semestinya bagi umat islam masa kini mengembalikan supremasi yang sudah hilang,
yang diawali pemahaman yang benar terhadap posisi ilmu dan ilmuwan. Merenungi
dan tidak menganggap nya ini sebagai utopia ( mimpi ) semata. Sebab mimpi
kemarin adalah kenyataan hari ini, khayalan hari ini adalah kenyataan hari
esok.
Rasulullah SAW
memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu
diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini”(
Al- Hadits ). “Menuntut ilmu itu
diwajibkan bagi setiap muslimin, sesungguhnya Allah mencinyai para penuntut
ilmu” ( Al-Hadits ).
Sebagai muslim, kita
harus menguasai iptek. Ada 3 alasan mengapa kita harus menguasai iptek :
1. Ilmu
pengetahuan yang berasal dari dunia islam sudah diboyong oleh negara-negara
barat. Ini merupakan fakta yang tidak dapat dipungkiri.
2. Negara-negara
barat mencegah berkembangnya iptek di negara islam. Ini juga merupakan fakta
yang tidak dapat dipungkiri.
3. Adanya
upaya untuk melemahkan umat islam dari memikirkan kemajuan ipteknya, misalnya
umat islam disodori persoalan-persoalan kelasik, agar umat islam sibuk sendiri
dan akhirnya bertengkar sendiri ( adu domba ).
Menuntut ilmu ituwajib
bagi seluruh orang islam, sebagaimana nabi bersabda: ”Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim ( muslim laki - lalki
dan muslim perempuan )”. ( HR Ibnu
Majah )
Kita harus mempelajari
ilmu sebelum kita berbicara dan beramal tentang sesuatu : “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah ( sesembahan tuhan
) selain Allah.........”( Muhammad 19 )
Dalam menyampikan ilmu,
nabi biasanya mengulang hingga 3 kali, berdasarkan hadits Nabi : “Anas r.a
mengatakan bahwa apabila Nabi SAW, mengatakan suatu perkataan beliu
mengulanginya tiga kali sehingga dimengerti. Apabila beliau datang pada suatu
kaum, maka beliau memberi salam kepada mereka tiga kali “.( HR Bukhari )
Ilmu dapat menyebabkan
seseorang menjadi mulia, baik di hadapan manusia dan di hadapan Allah : “...........Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. ( QS Al Mujadalah : 11 )
Orang
Yang Berilmu Akan Allah Angkat Derajatnya
Allah Subhanahu Wa
Ta’alaa mengabarkan secara khusus tentang diangkatnya derajat orang yang
berilmu dan beriman. Allah ta’laa berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman. Apabila dikatakan kepadamu :Berilah
kelapangan dalam majelis, maka lapangkan lah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan :berdirilah kamu, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan”.( Al Mujadalah : 11 )
Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda : “Sesungguhnya
Allah mengangkat dengan Al-Qur’an beberapa kaum dan Allah pun merendahkan
beberapa kaum dengannya”.
Alkisah, di zaman
dahulu ada seseorang yang lehernya cacat, dan ia selalu menjadi bahan ejekan
dan tertawaan. Kemudian ibunya berkata kepadanya, “Hendaklah engkau menuntut ilmu, niscaya Allah akan mengangkat
derajatmu”. Sejak itulah, orang rersebut belajar ilmu syar’i hingga ia
menjadi orang yang alim, sehingga akhirnya ia diangkat menjadi Qadhi ( Hakim )
di Makkah selama 20 ( dua puluh ) tahun. Dan apabila ada orang yang berperkara
duduk di hadapannya, maka gemetarlah tubuhnya hingga ia berdiri.
Maka tidak diragukan
lagi, orang yang berilmu dan mengamalkannya, kedudukannya akan diangkat oleh
Allah di dunia dan akan akan dinaikan derajatnya di akhirat.
Orang
Yang Berilmu Adalah Orang-orang Yang Takut Kepada Allah SWT
Allah menggambarkan
bahwa mereka adalah orang-orang yang takut kepada Allah Ta’laa, bahkan Allah
mengkhususkan mereka di antara manusia dengan rasa takut tersebut. Allah
berfirman : “..........Di antara
hamba-hamba Allah yang takut kepadanya hanyalah para ulama’”. ( QS Faathir
: 28 )
Ibnu Mas’ud
Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Cukuplah
rasa takut kepada Allah itu disebut sebagai ilmu. Dan cukuplah tertipu dengan
tidak mengingat Allah disebut sebagai suatu kebodohan”.
Imam Ahmad Rahimahullah
berkata, “Pokok ilmu adalah rasa takut
kepada Allah”. Apabila seseorang bertambah ilmunya, maka akan bertambah
rasa takutnya kepada Allah.
Menuntut
Ilmu Akan Membawa Kepada Kebersihan Hati, Dan Kemuliaan Dalam Kehidupan
Sesungguhnya hati
manusia akan menjadi lebih bersih dan mulia dengan mendapatkan ilmu syar’i dan
itulah kesempunaan diri dan lemuliaannya. Orang yang menuntut ilmu akan
bertambah rasa takut dan taqwanya kepada Allah. Hal ini berbeda dengan orang
yang disibukkan oleh harta dan dunia,
padahal harta tidak membersihkan dirinya, tidak menambah sifat kesempurnaan
dirinya, yang ada hatinya akan menjadi tamak, rakus, dan kikir.
Sesungguhnya mencintai
ilmu dan mencarinya adalah akar segala ketaatan, sedangkan mencintai harta dan
dunia adalah akar berbagai kesalahan yang menjerumuskan ke neraka.
Setiap muslim dan
muskimah harus mengetahui bahwa orang yang menuntut ilmu adalah orang yang
bahagia karena ia mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an, Hadits-hadits Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam dan perkataan para sahabat. Dengannya hati terasa
nikmat dan akan membawa kepada kebersihann hati dan kemuliaan.
Allah Akan Memudahkan Bagi Penuntut Ilmu Jalan
Menuju Syurga
Al-Qur’an telah lebih
dahulu berbicara tentang keutamaan orang yang mencari ilmu. Rasulullah pun
menggambarkan tentang keutamaan orang yang mencari ilmu dalam hadits-hadits
shahihnya.
Rasulullah pernah
bersabda tentang orang yang berjalan keluar untuk mencari ilmu : “Seseorang yang menempuh suatu jalan untuk
menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. ( HR
Bukhari )
Ilmu harus
dipertanggung jawabkan. Adalah suatu
kewajiban bagi seseorang yang berilmu untuk mengamalkan ilmunya, mengajarkan
ilmunya dengan ikhlas, dan tidak menyembunyikannya agar orang lain dapat
memanfaatkan serta mengamalkannya.
Rasulullah SAW bersabda
:”Seseorang yang ditanya tentang suatu
ilmu kemudian dia menyembunyikannya ( tidak mau menjawabnya ), maka pada hari
kiamat ia akan dicambuk dengan cambuk dari api
neraka”. ( HR Abu Dawud dan Tirmidzi )
Akhirnya sebagai
penutup tulisan ini, ilmu menuntut amal. Berbicara dengan amal lebih utama dari berbicara dengan
kata. Orang yang miskin adalah yang
lenyap umurnya karena ilmu yang dimiliki tidak diamalkan, dia akan bangkrut di
akhirat sedangkan dia memiliki banyak beban yang harus di pertanggung
jawabkan.( Ibnu Aljauzi ). Untuk itu marilah kita berasama-sama untuk mencari
ilmu dan memperluas pengetahuan dari sekarang.
Oleh : Rahmat Sugiharto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar